PEMBERITAHUAN
HAUL AL-FALAH PLOSO akan diadakan pada tanggal 28 September 2017
HAUL AL-FALAH PLOSO akan diadakan pada tanggal 28 September 2017
ALBUM KEGIATAN (AQIQAH)
Definisi Aqiqah
Asal kata Aqiqah adalah (عَقَّ يَعِقُّ) yang menurut bahasa adalah sebutan untuk rambut yg berada pada kepala bayi yg baru lahir. Asalnya dinamakan ‘Aqiqah, karena dipotongnya leher binatang dengan penyembelihan itu. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya dipotong Ada pula yang mengatakan bahwa ‘aqiqah itu asalnya ialah : Rambut yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur.
Aqiqah (bahasa Arab: عقيقة, transliterasi: Aqiqah) adalah pengurbanan hewan dalam syariat Islam, sebagai bentuk rasa syukur umat Islam terhadap Allah SWT mengenai bayi yang dilahirkan.
Aqiqah adalah penyembelihan domba/kambing untuk bayi yang dilahirkan pada hari ke 7, 14, atau 21. Jumlahnya 2 ekor untuk bayi laki-laki dan 1 ekor untuk bayi perempuan.
Dalil Mengenai Aqiqah
كُنَّا فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اِذَا وُلِدَ ِلاَحَدِنَا غُلاَمٌ ذَبَحَ شَاةً وَ لَطَخَ رَأْسَهُ بِدَمِهَا، فَلَمَّا جَاءَ اللهُ بِاْلاِسْلاَمِ كُنَّا نَذْبَحُ شَاةً وَ نَحْلِقُ رَأْسَهُ وَ نَلْطَخُهُ بزَعْفَرَانٍ. ابو داود 3: 107، رقم: 2843
Buraidah berkata :Dahulu kami di masa jahiliyah apabila salah seorang diantara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah kambing itu. Maka setelah Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi dan melumurinya dengan minyak wangi. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 107, no. 2843]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانُوْا فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اِذَا عَقُّوْا عَنِ الصَّبِيّ خَضَبُوْا قُطْنَةً بِدَمِ اْلعَقِيْقَةِ. فَاِذَا حَلَقُوْا رَأْسَ الصَّبِيّ وَضَعُوْهَا عَلَى رَأْسِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِجْعَلُوْا مَكَانَ الدَّمِ خَلُوْقًا. ابن حبان 12: 124، 5308
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Dahulu orang-orang pada masa jahiliyah apabila mereka ber’aqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah ‘aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya”. Maka Nabi SAW bersabda, "Gantilah darah itu dengan minyak wangi". [HR. Ibnu Hibban juz 12, hal. 124, no. 5308]
Hikmah Aqiqah
Menurut Syekh Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, akikah memiliki beberapa hikmah.
Pertama, menghidupkan sunah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabi Ibrahim AS, tatkala Allah SWT menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail AS.
Kedua, dalam akikah mengandung unsur perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadis, yang artinya, "Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya." Sehingga, anak yang telah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah "bahwa lepasnya dia dari setan tergadai oleh akikahnya".
Ketiga, akikah merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari akhir, sebagaimana Imam Ahmad mengatakan, "Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan akikahnya)."
Keempat, merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah SWT dengan lahirnya sang anak.
Kelima, akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
Keenam, akikah dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat. Ketujuh, merupakan sarana untuk merealisasikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejala kemiskinan di dalam masyarakat. Misalnya, dengan adanya daging yang dikirim kepada fakir miskin.
Kedua, dalam akikah mengandung unsur perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadis, yang artinya, "Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya." Sehingga, anak yang telah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah "bahwa lepasnya dia dari setan tergadai oleh akikahnya".
Ketiga, akikah merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari akhir, sebagaimana Imam Ahmad mengatakan, "Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan akikahnya)."
Keempat, merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah SWT dengan lahirnya sang anak.
Kelima, akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
Keenam, akikah dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat. Ketujuh, merupakan sarana untuk merealisasikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejala kemiskinan di dalam masyarakat. Misalnya, dengan adanya daging yang dikirim kepada fakir miskin.
Prosesi Aqiqah di Jawa
Dalam syukuran di aqiqah ini, ada prosesi yang selalu menjadi unsur penting yaitu pemotongan hewan ternak, kemudian memotong rambut si buah hati, serta menamai mereka dengan nama yang baik. Nama merupakan doa yang disematkan untuk buah hati, sehingga menamainya dengan baik akan mengantarkan buah hati dalam menemukan apa yang menjadi do’a dari orang tuanya.
Syukuran aqiqah dalam adat jawa dimulai dengan pemotongan hewan ternak. Setelah itu, wali akan memberikan nama pada si buah hati dan memotong rambut buah hati. Dalam syukuran tadi, biasanya wali akan mengundang tetangganya agar datang dan menjadi saksi atas do’a yang disematkan pada nama si buah hati. Di dalam syukuran tadi, biasanya shohibul bait akan mengadakan pengajian dan juga bersholawat pada nabi. Dan, ketika sholawat dilantunkan, si buah hati di gendong wali setelah itu di ajak berkeliling mengelilingi tetangga yang diundang agar si buah hati di restui oleh tetangga.
STRUKTUR KEPENGURUSAN ORGANISASI HISBAN 2016-2017
A.
1. Dewan
Pelindung : Dewan Masyayikh PP. Al-Falah
2. Dewan Penasehat : Dewan Kantor PP. Al-Falah
3. Dewan Pembina : Ust. Faidli Lukman Hakim
2. Dewan Penasehat : Dewan Kantor PP. Al-Falah
3. Dewan Pembina : Ust. Faidli Lukman Hakim
Ust.
Sya’roni
Ust.
Muharror
Ust.
Agus Wahid
Ust.
Hambali
Ust.
Muhammad Futuhi
Ust.
Arif Ansori
Ust. Awaluddin Mukhibbulloh
Ust.
Nur Fahmi Musthofa
B.
Pengurus
Harian
1.
Ketua I : A. Sholahuddin Asyauqi (A.08)
2.
Ketua II : Irfan
Muwafiq (A.01)
3.
Bendahara : Kunta Hidayat (H.05)
Hamdan
Maftuhin (H.05)
Alwi
Manyur (H.05)
Danu Saputra (A.07)
4. Sekretaris : Ibnu Hasan Malik (H.08)
M.
Najib Syarif (H.05)
A. Nur Khotim (A.06)
C.
Seksi-seksi
1. Pendidikan Agama : Bpk. Mawali (KDM)
1. Pendidikan Agama : Bpk. Mawali (KDM)
Bpk. M. Fadlulloh (A.07)
Bpk.
Hasan Mahin (A.06)
Bpk.
Ade Triyanto (H.07)
2. Kesenian : Jamal Khumaidi (H.05)
Roidul
Umam (H.05)
M.
Yusuf S.
Rizal (D.02)
Fatah Yasin (H.05)
Irham
Saefuri (A.08)
3. Humas : Istaudin (D.02)
Tri Setiyono (H.05)
Asyiqul Fadli (H.05)
M.
Zaed Habibi (H.05)
M.
Rizal Yulianto (NF.03)
Habib
Nur Fauzan (NF.05)
M.
Bushairi (D.02)
4. Konsumsi : Musthofa
Husain (H.07)
Muammar
Khadafi (H.07)
Khusni
Taufiq (H.05)
Mubarok Tubani (H.05)
Abdulloh Faqih (D.02)
Imam Muadzib (D.02)
5. Dekorasi : Hari Rizky S. (I.05)
Syifauddin (KDM)
6. Sound System : Mahbub
Arrohman (H.05)
Tri
Mulyo Mustajab (D.02)
8. Perlengkapan : Baharuddin
Hidayat (D.02)
Syahrulloh (H.05)
M.
Humam Azhar (H.05)
9. Pembantu Umum : M. Imam Thobroni (H.07)
Miftahul
Umam (A.04)
Afif Fathoni (D.02)
Zuhrul
Anam (D.02)
10.
Keamanan : Semua Santri Orda Hisban
Tentang
HISBAN
adalah organisasi daerah yang beranggotakan santri PP. Al-Falah Ploso Mojo Kediri yang berasal dari daerah Banyumas, Cilacap, Purbalingga,
Banjarnegara dan Ciamis
TUJUAN KEGIATAN
- Wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas
datangnya HAUL AKBAR 2016
- Mengamalkan ayat : “ Hablum Minallah Wa
Hablum Munannas”
- Meningkatkan rasa Ukhuwwah Islamiyyah
- Meningkatkan kesadaran untuk selalu menjaga
eksistensi ajaran agama islam ala “Ahlussunnah wal jama’ah” kepada para
santri khususnya
- Memacu gairah santri dan umat islam yang
mempunyai potensi, sehingga mampu menjadi penyuluh umat yang tangguh
BENTUK ACARA
- Pra organisasi
- Pentas Seni Rebana
- Organisasi
- Pembukaan
- Pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an
- Tahlil
- Sambutan-Sambutan
- Khitobah
- Praktek Ibadah
- Pemaparan Masalah Tertentu
- Mau’idhoh Hasanah
- Doa/Penutup
WAKTU DAN TEMPAT
- Pra Organisasi
Hari :
Kamis Malam Jum’at
Waktu :
Ba’da Diba’iyyah
Setiap Malam Jum’at Pon dan Pahing
Tempat :
Aditorium Hasanuddin PP. Al-Falah Ploso Mojo Kediri
- Organisasi
Hari :
Kamis Malam Jum’at
Waktu :
Ba’da Diba’iyyah
Setiap Malam Jum’at Pon dan Pahing
Tempat :
Aditorium Hasanuddin PP. Al-Falah Ploso Mojo Kediri
ALAMAT
Email : hisbanploso@gmail.com
Blog : hisbanploso.blogspot.com
Admin : hammy.rahza@gmail.com
Sekretariat : Wisma Andayani 08 lt.02 Telp. (0354) 479033
Admin : hammy.rahza@gmail.com
Sekretariat : Wisma Andayani 08 lt.02 Telp. (0354) 479033
SUMBANGAN
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
Album
(9)
Kegiatan
(5)
Masa Khidmah16-17
(3)
Penampilan
(2)
Artikel
(1)
Banjari
(1)
Download
(1)
Masa Khidmah 17-18
(1)
Penutupan
(1)
Sholawat
(1)
Video
(1)
Entri Populer
-
HISBAN adalah organisasi daerah yang beranggotakan santri PP. Al-Falah Ploso Mojo Kediri yang berasal dari daerah Banyumas, Cilacap,...
Cari Blog Ini
Arsip Blog
- September 2017 (1)
- Juli 2017 (1)
- Mei 2017 (5)
- Maret 2017 (6)
- Desember 2016 (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar: